Dusun Larangan Timur
Dusun Larangan Timur adalah Dusun yang letaknya
berada di wilayah paling timur Desa panyaksagan. Dusun Larangan Timur dihuni
oleh penduduk yang berjumlah ± 598 jiwa, Dusun tersebut dipimpin oleh Kasun
yang bernama Bapak Marwi dan Samuri. Pekerjaan sehari-hari dari Marwi adalah
menjadi seorang petani. Bapak Marwi saat ini berusia ± 57 Tahun, beliau merupakan lulusan SMA yang
dipilih menjadi KASUN sejak tahun 2006. Bagi bapak Marwi jabatan Kasun hanyalah sebuah formalitas
saja karena jabatan kepala Dusun Manakajeh hanya sebuah jabatan tanpa tugas
yang formal, hal tersebut dapat dilihat dari keadaan di Dusun Larangan Timur
yang akan dijelaskan dengan penjabaran berikut ini:
A.
Sosial Budaya
Keadaan
sosial dan budaya yang ada di Dusun Larangan Timur terlihat hampir sama dengan
dusun-dusun lainnya di Desa Panyaksagan dapat dilihat keadaan rumah-rumah
warga, persawahan, dan sarana prasarana yanga ada didusun ini. Dusun Larangan
Timur merupakan dusun yang rata-rata petaninya lebih banyak menanam Padi dan
Memelihara Sapi. Didusun ini solidaritas pemudanya cukup bagus, kesadaran para
pemuda desa didusun ini sudah terlihat karena adanya sebuah komunitas didusun
ini yang menjadi wadah akan kegiatan dan aspirasi masyarakat desa. Komunitas
tersebut bernama Rampak Community. Dengan adanya komunitas tersebut dapat
dikatakan bahwa budaya persaudaraan didusun ini sudah melekat
dan cukup berkembang.
Gambar
1.11
A.
Pendidikan
Dalam hal pendidikan
merupakan dusun yang paling memiliki instansi pendidikan terbanyak namun
berlandaskan pendidikan islami. Di Dusun Larangan Timur, mayoritas masyarakat
yang bisa dibilang berekonomi menengah kebawah sudah menyadari akan pentingnya
sebuah pendidikan. Namun tetap saja prioritas utamanya adalah pendidikan
islami, Di Dusun Larangan Timur ini terdapat Yayasan SiRajul Huda yang
mendirikan beberapa lembaga Formal dan Non Formal, dimana Lemabaga Formalnya
terdiri dari : Raudatul Athfal (RA atau setara TK), Madrasah Ibtidaiyah(MI atau
Setara SD), Madrasah Tsanawiyah (Setara SMP), dan Madrasah Aliyah (Setara SMA),
sedangkan Lembaga Non Formal terdiri dari : Madin Takmiliyah (Awwaliyah) dan
Madin Takmiliyah (Wustho). Banyaknya lembaga pendidikan didusun ini merupakan
lambing akan kesadaran masyaarakat didusun ini tentang betapa pentingnya sebuah
pendidikan. Yang nantinya akan membawa masyarakat dusun ini menjadi masyarakat
yang lebih maju dan berkembang.
Gambar 1.12
A.
Ekonomi
1)
Mata Pencaharian
Mayoritas
masyarakat Dusun Larangan Timur bermata pencaharian sebagai seorang petani dan
memelihara sapi serta sebagian masyarakat mempunyai usaha membuka warung
kelontong, lalu beberapa lainnya sudah ada yang berprofesi menjadi guru di
Yayasan Sirajul Huda yang terletak didusun ini. Hal yang menjadi masalah di
Dusun ini adalah hampir sama dengan dusun sebelumnya yaitu kurangnya air bersih
dan kurangnya pemanfaatan SDA secara optimal. Terlihat dari hasil pertanian
yang melimpah namun belum dikelola untuk dikembangkan agar menjadi sebuah
produk yang memiliki nilai lebih dibandingkan dengan hanya dijual bahan
mentahnya saja. Hal inilah yang menghambat pekerjaan para petani sehingga
kebanyakan petani menganggur dimusim panasnya.
2)
Potensi Yang Dimiliki
Dusun Larangan Timur
merupakan satu-satunya dusun yang memiliki Waduk untuk solusi kurangnya air
bersih di desa panyaksagan. Waduk panyaksagan yang bernama “Embung Kramat” sebenarnya
merupakan suatu hal yang bisa dijadikan sebagai potensi desa. Waduk tersebut
jika dirawat dan dipelihara dapat dijadikan sebuah potensi desa dan jika di
explore kemasyarakat diluar desa untuk dijadikan tempat wisata mungkin saja
dapat menambah PAD desa Panyaksagan.
Gambar 1.13
A.
Infrastruktur
Untuk menunjang seluruh kegiatan masyarakat,
khususnya ekonomi, sosial budaya diperlukan insfrastruktur yang memadai. Jika
melihat keadaan Dusun Larangan Timur dapat dilihat minimnya insfrastruktur yang
dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menunjang kehidupannya. Akses jalan didusun
Larangan Timur ini sudah cukup bagus dibandingkan dengan dusun-dusun yang
lainnya. Meskipun jalannya hanya bisa diakses oleh sepeda motor dan mobil namun
satu arah akan tetapi dusun ini sepanjang jalannya sudah teraspal. Mengenai
infrastruktur yang lain didusun ini sudah terdapat masjid, MCK disetiap rumah
sudah mulai disadari namun belum terdapat Pos Ronda dan Posyandu akan tetapi
dusun ini berdekatan dengan dusun Larangan Timur yang merupakan letak Posyandu
dan bidan Desa di Desa panyaksagan.
Gambar 1.14
Solusi
kongkrit yang perlu dilakukan adalah pembangunan insfrastruktur jalan Dusun dan
fasilitas umum lainnya sehingga hambatan
dalam proses kegiatan ekonomi sosial masyarakat bisa berjalan dengan semestinya.
0 comments:
Post a Comment